Minggu, 31 Januari 2010

Kisah Kelinci & Kura-kura

Suatu ketika ada seekor kura2 dan seekor kelinci yang saling berdebat tentang siapa yang paling cepat diantara mereka.Mereka memutuskan untuk mengakhiri perdebatan dengan sebuah balapan. Mereka memilih rute dan mulai berlomba.Si kelinci berlari kencang beberapa saat. Kemudian ketika melihat bahwa iajauh mendahului si kura2,ia berpikir utk duduk di bawah pohon dan beristirahat sebelum melanjutkan pertandingan.Si kelinci duduk dibawah pohon dan jatuh tertidur.Sesaat kemudian si kura2 melewati si kelinci dan memenangkan lomba,menjadi juara satu.Si kelinci bangun dari tidur dan menyadari bahwa ia telah kalah dalamlomba.



Moral cerita :Perlahan tapi pasti -> memenangkan kompetisi.

Tapi belum lama ini, seorang sahabat saya menceritakan versi yang lebih menarik dari cerita ini. Kisah berlanjut....Si kelinci kecewa karena kalah dalam lomba lari dan ia melakukan DefectPrevention (Root Cause Analysis).Ia menyadari bahwa ia kalah dalam lomba hanya karena ia terlalu percayadiri dan ceroboh.Kalau saja ia tak menganggap sepele semua hal, tak akan mungkin si kura2mengalahkannya.Lalu si kelinci menantang si kura2 untuk mengadakan perlombaan lari lagi.Si kura2 setuju.Kali ini si kelinci berlari sekuatnya dan tanpa berhenti dari awal sampaiakhir.Ia menang telak.

Moral :Cepat dan Konsisten selalu mengalahkan Perlahan tapi Pasti.

Jika anda memiliki dua orang dalam perusahaan anda, dimana yang satulambat, metodikal dan dapat diandalkan,yang lain cepat dan tetap dapat diandalkan, orang yang cepat dan dapatdiandalkan akan secara konsisten naik ke puncak karir lebih cepatdari orang yang lambat dan metodikal.Memang baik untuk menjadi perlahan tapi pasti ; tapi lebih baik untukmenjadi cepat dan dapat diandalkan.

Tapi cerita ini tidak selesai sampai disini.Si kura2 berpikir keras kali ini, dan menyadari bahwa tak mungkin ia dapatmengalahkan si kelinci dalam perlombaan yang diformat seperti ini.Ia berpikir sejenak, dan menantang si kelinci dalam suatu balap lari lagi,tapi dalam rute yang agak berbeda.Si kelinci setuju. Mereka mulai berlari. Sejalan dengan komitmen diri sikelinci untuk tetap cepat, si kelinci berlari cepat dengan kecepatan tinggisampai akhirnya ia menemui sungai lebar.Garis finish berada sekitar dua kilometer di seberang sungai. Si kelinciduduk dan diam, bertanya-tanya tentang apa yang harus dilakukannya.Di saat yang sama si kura2 melaju terus, masuk ke dalam sungai, berenangke seberang sungai, lanjut berjalan dan memenangkan perlombaan.

Moral cerita :Pertama-tama identifikasi core competency (kemampuan dasar) anda, dan ubahlah medan permainan yang sesuai dengan kemampuan anda.
Dalam sebuah perusahaan, jika anda seorang pembicara yang baik, pastikananda menciptakan kesempatan untuk memberikan presentasi yang memungkinkansenior manajemen untuk melihat anda.Jika kekuatan anda adalah analisis, pastikan anda melakukan riset, laporan dan kirimkan ke "atas".Bekerja sesuai kekuatan anda tak hanya akan membuat anda diperhatikan,tapi juga akan menciptakan kesempatan untuk berkembang dan maju.

Cerita ini juga belum selesai.Si kelinci dan si kura2, pada tahap ini telah menjadi teman baik danmereka berpikir bersama-sama.Keduanya menyadari kalau perlombaan sebelumnya sesungguhnya dapatdimenangkan dengan lebih baik.Sehingga mereka memutuskan untuk melakukan lomba yang terakhir, tapi kaliini dengan berlari sebagai sebuah Tim.Mereka mulai berlari, dan kali ini si kelinci menggendong si kura2 sampaitepi sungai.Disana si kura2 mengambil alih dan berenang dengan si kelinci dipunggungnya.Di seberang sungai, si kelinci kembali menggendong si kura2 dan merekamencapai garis finish bersama-sama.Mereka berdua merasakan kepuasan yang lebih besar dari yang mereka rasakan sebelumnya.

Moral ceritanya: Memang baik untuk menjadi brillian secara individu dan memiliki corecompetencies, tapi jika kita tak bisa bekerja dalam sebuah Tim dan mengolah kekuatandasar masing2, kita akan selalu berprestasi di bawah standar, karena akan selalu ada situasi dimana kita bekerja kurang baik,dan orang lain bekerja dengan lebih baik. Kerja Tim pada dasarnya adalah mengenai Kepemimpinan Situasional,membiarkan seseorang dengan kemampuan dasar yang relevan dengan situasi,untuk memimpin.Ada pelajaran lain yang dapat diambil dari cerita ini.Perhatikan bahwa si kelinci maupun si kura2 tidak menyerah setelahkegagalan.Si kelinci memutuskan untuk bekerja lebih keras dan lebih berusaha setelahkegagalannya.Si kura2 merubah strateginya karena ia telah lebih dulu bekerja dengangiat.Dalam kehidupan, ketika dihadapkan pada kegagalan, seringkali sesuai untukbekerja lebih keras dan berusaha lebih giat.Seringkali juga lebih sesuai untuk merubah strategi dan mencoba hal yangbaru.Dan seringkali, lebih tepat melakukan keduanya.Si kelinci dan si kura2 juga mendapat pelajaran penting lain.Ketika kita berhenti berkompetisi dengan lawan dan mulai berkompetisidengan situasi, kita dapat berprestasi lebih baik.

Pelajaran-pelajaran pentingnya adalah :
1. Cepat dan Konsisten akan selalu mengalahkan Perlahan tapi Pasti,
2. Bekerja sesuai kompetensi kita,
3. Mengumpulkan sumber-daya2 dan bekerja sebagai Tim akan selalumengalahkan individu2,
4. Jangan pernah menyerah saat dihadapkan pada kegagalan.
Dan terakhir, berkompetisilah melawan situasi. Bukan melawan rival.
Singkatnya, BE STRATEGIC !!!
Diposkan oleh Rolan Everson Pasaribu di 07:36

Kemana ya yang seribu ?

Si Abi, Bedu dan Cupit ingin membeli mainan seharga Rp.75.000,-.
Tapi mereka tidak punya uang sebanyak itu. masing-masing hanya
punya Rp. 25.000,-. Maka mereka sepakat untuk mengumpulkan uang
masing-masing, tiap orangnya 25.000 ribu sehingga total terkumpul
sebanyak Rp. 75.000,-.



Kemudian mereka bertiga minta bantuan si Dodo untuk membelikan
mainan seharga 75.000,-. Karena kepintaran Dodo menawar mainan
tersebut, maka si penjual memberikan ke Dodo seharga Rp. 70.000,-.
Sehingga Dodo mendapat uang kembalian Rp. 5.000,-

Dari uang sejumlah 5.000,- tersebut Dodo mengambil Rp.2.000,- dan
yang tiga ribu rupiah dikembalikan ke masing-masing Abi, Bedu dan
Cupit. Sehingga mereka bertiga masing-masing hanya mengeluarkan
senilai Rp.24.000,- untuk membeli mainan tersebut.

Jika masing-masing mengumpulkan 24.000,- x 3 = Rp. 72.000,-
Ditambah dengan yang dipegang si Dodo Rp. 2.000,- maka jumlahnya
adalah Rp. 74.000,-. Kemana yang seribu rupiahnya?